Supernetting adalah menggabungkan beberapa network menjadi supernetwork. Hal ini biasanya dilakukan oleh kelas C yang membutuhkan host yang lebih besar lagi. Masking untuk Supernetting dinamakan Supernet mask. Untuk kelas C, ada beberapa aturan:
- Jumlah blok harus merupakan perpangkatan 2, misal 16 (24).
- Blok harus merupakan angka yang berkelanjutan atau berurut.
- Byte ke-3 dari alamat pertama harus habis dibagi jumlah blok. Misal, jika ada 4 blok, maka byte ke-3 harus kelipatannya yakni 4, 8, 12, 16,20, dst.
1. Diinginkan membuat Supernetwork dari 16 blok kelas C. Berapakah Supernet Mask-nya?
Penyelesaian:
16 blok, berarti 2 pangkat 4
. Maka bit 1 sebanyak 4 buah diganti dengan 0 dari default mask-nya sebagai berikut:
Default Mask: 255.255.255.0, biner: 11111111 11111111 11111111 00000000
Default Mask yang telah dirubah: 11111111 11111111 11110000 00000000
Maka Supernet Mask-nya adalah 255.255.240.0
2. Sebuah supernet memiliki alamat pertama 205.16.32.0 dan Supernet mask 255.255.248.0. Berapa blok
yang dalam supernet tersebut dan berapa range alamatnya?
Penyelesaian: Supernet mask 255.255.248.0 = 11111111 11111111 11111000 00000000
Default mask 255.255.255.0 = 11111111 11111111 11111111 00000000
Maka: ada 23
=8 blok dalam Supernet dan
Range-nya= 205.16.32.0 – 205.16.39.255
Untuk menghitung jumlah subnet yang bisa digabung, hitung jumlah bit bernilai 0 yang dijadikan satu, lalu dijadikan sebagai pangkat 2. Pada contoh diatas 2 pangkat 3 = 8