14 Feb 2012

Media Transmisi Wire

Media Transmisi
Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan informasi dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam jaringan, semua media yang dapat menyalurkan gelombang listrik atau elektromagnetik atau cahaya dapat dipakai sebagai media pengirim, baik untuk pengiriman dan penerimaan data. Pilihan media transmisi (pengirim) untuk keperluan komunikasi data tergantung pada beberapa faktor, seperti harga, performance jaringan yang dikehendaki, ada atau tidaknya medium tersebut. secara umum dibagi menjadi wire (berkabel) dan wireless (tanpa kabel)
Ada tiga jenis media yang digunakan dalam jaringan komputer yaitu Copper (tembaga), fiber, dan wireless media. 

Media Transmisi Wire
A. Copper Media
Copper media merupakan semua media transmisi data yang terbuat dari bahan tembaga. Orang biasanya menyebut dengan nama kabel. Data yang dikirim melalui kabel, bentuknya adalah sinyal-sinyal listrik (tegangan atau arus) digital.
Jenis-jenis kabel tembaga yang dipakai sebagai transmisi data pada jaringan :
   1. Coaxial Cable
Kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV. Disebut juga sebagai kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Kabel ini merupakan kabel yang paling banyak digunakan pada LAN pada masa awal ditemukannya jaringan komputer, karena memiliki perlindungan terhadap derau yang lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar.
Ada 4 jenis kabel coaxial, yaitu :
·                     Thinnet atau RG-58 (10Base2)
 
·                     Thicknet atau RG-8 (10Base5).
·                     RG-59
·                     RG-6
Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor. 
T Connector
 
I Connector
 
BNC Connector
 
Keuntungan menggunakan kabel koaksial adalah lebih murah dari pada kabel fiber optic dan jarak jangkauannya cukup jauh dari kabel jenis UTP/STP yang menggunakan repeater sebagai penguatnya. Kekurangannya adalah susah pada saat instalasi, baik installasi konektor maupun kabel. Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan.
2. Twisted-Pair cable
Twisted Pair berarti kabel yang terpilin. TPC terdiri dari 4 pasang kabel yang terpilin yaitu hijau, orange,biru, dan coklat dengan pasangannya dengan kombinasi warna putih.
Twisted Pair terdiri dari 2 jenis :
Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
Keuntungan menggunakan kabel STP adalah lebih tahan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar. 
Kekurangannya adalah mahal, susah pada saat instalasi (terutama masalah grounding), dan jarak jangkauannya hanya 100m .
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Keuntungan menggunakan kabel UTP adalah murah dan mudah diinstalasi. Kekurangannya adalah rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik, dan jarak jangkauannya hanya 100m.
Ada beberapa kategori untuk kabel Twisted Pair, yaitu :
  • Kategori 1 (Cat-1) : Umumnya menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar. Digunakan pada koneksi telepon dan tidak direkomendasikan untuk transmisi data.
  • Kategori 2 (Cat-2)  : Range impedansi yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan sistem Alarm. Transmisi data ISDN menggunakan kabel kategori 2, dengan bandwidth maksimum 1 MBps.
  • Kategori 3 (Cat-3) : Sering disebut kabel voice grade, menggunakan konduktor padat sebanyak 22 atau 24 pin dengan impedansi 100 Ω dan berfungsi hingga 16 MBps. Dapat digunakan untuk jaringan 10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps.
  • Kategori 4 (Cat-4) : Seperti kategori 3 dengan bandwidth 20 MBps, diterapkan pada jaringan Token Ring dengan bandwidth 16 Mbps.
  • Kategori 5 (Cat-5) : Merupakan kabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan jangkauan transmisi maksimum 100 m. Yang paling banyak digunakan sekarang adalah tipe 5e.
  • Kategori 6 (Cat-6) : kabel UTP dengan kategori 6 memiliki sekat pemisah ditengahnya yang membagi 4 pasang kabel-kabel yang terpilin  sehingga mengurangi noise yang terjadi karena transmisi menggunakan kabel tembaga. Kabel kategori 6 adalah standar kabel UTP dengan sertifikasi resmi paling tinggi. Kabel ini identik dengan CAT5E namun telah memenuhi standar yang lebih ketat bukan hanya soal kerapatan lilitan tiap pasang kabel namun juga termasuk tingkat penyaluran data, isolator kabel dan pelindung tiap pasang kabel. Dengan lilitan semakin rapat, ditambah semakin baik isolator dan pemisahan tiap pasang kabel maka semakin rendah noise atau berkurangnya sinyal sehingga CAT6 mampu menyalurkan data dengan bandwidth tertinggi di kelasnya. 
Konektor yang digunakan pada UTP dan STP adalah RJ45
 
Standar Pemasangan Kabel UTP
Bagi sebagian orang memasang konektor RJ45 pada kabel UTP cukuplah asal dua ujung berwarna sama. Akan tetapi di dalam jaringan yang kompleks dan melibatkan banyak orang tentulah akan terjadi masalah jika tidak ada kesepakatan bersama. Karena itu penting dilakukan standarisasi pemasangan. Dalam hal ini sudah ada lembaga yang mengelola standarisasi tersebut yaitu TIA/EIA (http://www.tiaonline.org/standards/catalog/). 
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yang lazim dipakai adalah kabel UTP categori 5 (UTP Cat 5) yang secara praktis bisa support transfer data hingga 100 Mbps. UTP Cat 5 terdiriatas4 pasang kabel berwarna atau 8 kabel tunggal. warna kabel tersebut adalah sbb :

Pasangan 1 Putih-Biru dan Biru
Pasangan 2 Putih-orange dan Orange
Pasangan 3 Putih-Hijau dan Hijau
Pasangan 4 Putih-Coklat dan Coklat
Standar Pemasangan EIA/TIA-568B RJ-45 Untuk kabel straight(standard) dua ujung kabel memiliki urutan yang sama, urutan pemasangan kabel (crimping) adalah:
Ujung 1 standard
Pin 1 Putih-Orange
Pin 2 Orange
Pin 3 Putih-Hijau
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Hijau
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat
Ujung 2 standard
Pin 1 Putih-Orange
Pin 2 Orange
Pin 3 Putih-Hijau
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Hijau
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat
Sedangkan untuk sambungan cross over urutannya pin 1 dan 3 tukar posisi, ping 2 dan 6 tukar posisi, seperti gambar berikut:
Ujung 1 standard
Pin 1 Putih-Orange
Pin 2 Orange
Pin 3 Putih-Hijau
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Hijau
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat
Ujung 2 cross over
Pin 1 Putih-Hijau
Pin 2 Hijau
Pin 3 Orange-Putih
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Orange
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat
Standar Pemasangan EIA/TIA-568A RJ-45
Untuk kabel Straigth kedua ujung memiliki urutan sbb:
Ujung 1
Pin 1 Putih-Hijau
Pin 2 Hijau
Pin 3 Putih-Orange
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Orange
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat
Ujung 2
Pin 1 Putih-Hijau
Pin 2 Hijau
Pin 3 Putih-Orange
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Orange
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat

Untuk Kabel Cross Over urutan sbb :
Ujung 1 Standard
Pin 1 Putih-Hijau
Pin 2 Hijau
Pin 3 Putih-Orange
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Orange
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat
Ujung 2 cross over
Pin 1 Putih-Orange
Pin 2 Orange
Pin 3 Putih- Hijau
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Hijau
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat

Penampang Kabel UTP dan pembacaan nomor konektor :


Konsep Penting :  
Sebuah kabel UTP memiliki 4 pasang kabel yang jika diurai menjadi 8 buah kabel dengan  warna hijau putih, hijau, orange putih, orange, biru putih, biru, dan coklat putih, putih. jika diurutkan dari 1 sampai 8, maka kabel 1 dan 2 adalah kabel yang berfungsi untuk Transmit (tx)/pengirim, kabel 3 dan 6 berfungsi untuk Receive (rx)/penerima, sedangkan kabel 4,5 dan 7,8 berfungsi sebagai kabel power (arus). Hal ini yang sangat penting untuk diperhatikan, karena kesalahan pada pengurutan kabel dapat membuat beberapa network device mengalami korsleting. Selanjutnya yang juga menjadi konsep penting adalah pada urutan kabel yang ganjil seperti 1,3,5,7 maka haruslah kabel dengan warna mengandung putih dan urutan genap adalah kabel dengan warna yang tidak mengandung putih.

B. Optical Media
Ada tiga jenis kabel fiber optic yang biasanya digunakan, yaitu single mode, multi mode dan plastic optical fiber yang berfungsi sebagai petunjuk cahaya dari ujung kabel ke ujung kabel lainnya. Dari transmitter receiver,yang mengubah pulsa elektronik ke cahaya dan sebaliknya, dalam bentuklight-emitting diode ataupun laser. 
Kabel fiber optic single mode merupakan fiber glass tunggal dengan diameter 8.3 sampai 10 mikrometer, memiliki satu jenis transmisi yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak jauh, dan membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektrum yang lebih kecil. Kemampuan kabel jenis single mode dalam mengantarkan transmisi adalah 50 kali lebih cepat dari kabel jenis multimode, karena memiliki core yang lebih kecil sehingga dapat menghilangkan setiap distorsi dan pulsa cahaya yang tumpang tindih.
 kabel fiber optic singlemode


Kabel fiber optic multimodeterbuat dari fiberglass dengan diameter lebih besar, yaitu 50 sampai dengan 100 mikrometer yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak menengah. Apabila jarak yang ditempuh lebih dari 3000 kaki, akan terjadi distorsi sinyal pada sisi penerima yang mengakibatkan transmisi data menjadi tidak akurat. Sedang plastic optical’fiber adalah kabel berbasis plastik terbaru yang menjamin tingkat performa yang sama dengan fiber glass dalam jarak pendek dengan biaya yang jauh lebih murah. Saat ini, fiber optic telah digunakan sebagai standar kabel data dalam biding physical layer telekomunikasi atau jaringan, seperti perangkat TV kabel, juga sistem keamanan yang menggunakan Closed Circuit Television (CCTV), dan lain sebagainya Bahan dasar dari optical media adalah kaca dengan ukuran yang sangat kecil (skala mikron).Biasanya dikenal dengan nama fibre optic (serat optic). Data yang dilewatkan pada medium ini dalam bentuk cahaya (laser atau inframerah).
Satu buah kabel fibre optic terdiri atas dua fiber, satu berfungsi untuk Transmit (Tx) dan satunya untuk Receive (Rx) sehingga komunikasi dengan fibre optic bisa terjadi dua arah secara bersama-sama (full duplex).


sumber : 
- http://www.belajarpc.info/jenis-jenis-media-transmisi-pada-jaringan.htm
- http://nurbudy.staff.ugm.ac.id/?menu=art&id=19&judul=Standar_pemasangan_kabel_UTP