27 Apr 2012

Larangan membuka tangan ketika salam

Mungkin anda pernah melihat kebanyakan orang ketika mereka salam diakhir shalat, mereka memberi isyarat dengan membuka telapak tangan mereka kekanan dan kekiri. Namun, apakah perbuatan ini merupakan sunnah, atau malah bid'ah yang menyesatkan. Saya pernah bertanya kepada teman saya, kebetulan dia pernah melakukan perbuatan yang demikian. Dia bilang, "ini yang diajarkan oleh guru ngaji saya, katanya untuk membuka pintu syurga". Saya katakan, kita beribadah harus punya ilmu. Terlebih dalam masalah ibadah ini sudah ada tuntunannya dari rasulullah. Kalau kita hanya mengikuti apa kita guru ngaji tanpa ada ilmu/pengetahuan kita tentang itu, justru menjadi batu penyandung bagi kita untuk membuka pintu syurga.

Rasulullah tidak pernah mengajarkan hal yang demikian, dan tentu ini termasuk bid'ah yang menyesatkan. Seperti yang terdapat dalah hadist beliau :

عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَا شَأْنُكُمْ تُشِيرُونَ بِأَيْدِيكُمْ كَأَنَّهَا أَذْنَابُ خَيْلٍ شُمْسٍ إِذَا سَلَّمَ أَحَدُكُمْ فَلْيَلْتَفِتْ إِلَى صَاحِبِهِ وَلاَ يُومِئْ بِيَدِهِ – وَفِيْ رِوَايَةٍ : إِنَّمَا يَكْفِي أَحَدَكُمْ أَنْ يَضَعَ يَدَهُ عَلَى فَخِذِهِ، ثُمَّ يُسَلِّمُ عَلَى أَخِيهِ عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ  رواه مسلم وابو عوانة وابن خزيمة والطبراني

Dari Jabir bin Samurah ra, berkata bersabda Rasulullah saw : Mengapa kamu menggerakkan tangan kamu seperti gerakan ekor kuda liar. Bila seseorang diantara kamu mengucapkan salam, hendaklah ia berpaling kepada temannya dan tidak perlu menggerakkan tangannya.” [Ketika mereka sholat lagi bersama Rasullullah, mereka tidak melakukannya lagi]. (Pada riwayat lain disebutkan: “Seseorang diantara kamu cukup meletakkan tangannya di atas pahanya, kemudian ia mengucapkan salam dengan berpaling kepada saudaranya yang di sebelah kanan dan saudaranya di sebelah kiri).
(HR. Muslim, Abu ‘Awanah, Ibnu Khuzaimah dan At-Thabrani)

Maksud ekor-ekor kuda di atas adalah kuda yang tidak dapat tenang bahkan selalu memberontak dan menggerakkan ekor dan kakinya (kuda liar). [Lihat Abu Malik Kamal bin As_Sayyid Salim, Shahih Fiqih Sunnah, hal. 559]

sumber