4 Apr 2012

Supernetting

Supernetting 
Supernetting  adalah  menggabungkan  beberapa  network  menjadi  supernetwork.  Hal  ini  biasanya  dilakukan oleh  kelas  C  yang  membutuhkan  host  yang  lebih  besar  lagi.  Masking  untuk  Supernetting  dinamakan  Supernet mask. Untuk kelas C, ada beberapa aturan:
  1. Jumlah blok harus merupakan perpangkatan 2, misal 16 (24).
  2. Blok harus merupakan angka yang berkelanjutan atau berurut.
  3. Byte ke-3 dari alamat pertama harus habis dibagi jumlah blok. Misal, jika ada 4 blok, maka byte ke-3 harus kelipatannya yakni 4, 8, 12, 16,20, dst.
Contoh: 
1.  Diinginkan membuat Supernetwork dari 16 blok kelas C. Berapakah Supernet Mask-nya?
Penyelesaian:
16  blok,  berarti  2 pangkat 4
.  Maka  bit  1  sebanyak  4  buah  diganti  dengan  0  dari  default  mask-nya  sebagai berikut:
Default Mask: 255.255.255.0, biner: 11111111 11111111 11111111 00000000
Default Mask yang telah dirubah:       11111111 11111111 11110000 00000000
Maka Supernet Mask-nya adalah 255.255.240.0

2.  Sebuah supernet memiliki alamat pertama 205.16.32.0 dan Supernet mask 255.255.248.0. Berapa blok
yang dalam supernet tersebut dan berapa range alamatnya?
Penyelesaian:
Supernet mask 255.255.248.0 = 11111111 11111111 11111000 00000000
Default mask 255.255.255.0   =  11111111 11111111 11111111 00000000
Maka: ada 23
=8 blok dalam Supernet dan
Range-nya= 205.16.32.0 – 205.16.39.255

Untuk menghitung jumlah subnet yang bisa digabung, hitung jumlah bit bernilai 0 yang dijadikan satu, lalu dijadikan sebagai pangkat 2. Pada contoh diatas 2 pangkat 3 = 8