15 Jul 2012

Open Office dan Libre Office

Open office dan Libre Office merupakan application suite yang dirancang sebagai aplikasi untuk perkantoran, sekolah, dan instansi-instansi lain yang bersifat open source. Artinya setiap orang dapat berkontribusi dalam perbaikan dan penyempurnaan aplikasi ini. Beda halnya dengan Office suite yang telah lama kita kenal yakni Microsoft Office. Aplikasi ini hanya bisa dikembangkan oleh tim dari Microsoft.inc. Selain tidak berbayar alias gratis Open office dan Libre juga menawarkan banyak keunggulan untuk menggantikan Microsoft office.

 




Sekarang kita akan membahas lebih jauh mengenai Libre Office. LibreOffice adalah sebuah aplikasi perkantoran yang sering digunakan bagi setiap orang, apalagi yang berkebutuhan dengan pekerjaannya seperti pekerjaan kantor, mahasiswa, pelajar, UKM, Instansi Pemerintah dan masih banyak lagi. Pada umumnya kita menggunakan untuk membuat surat, membuat makalah, membuat laporan keuangan, untuk presentasi, dan banyak lagi kegunaannya. Arti dari LibreOffice yaitu Libre yang diambil dari bahasa Spanyol dan Prancis yang artinya bebas dan Office yang diambil dari bahasa inggris yang artinya kantor. LibreOffice dikembangkan oleh sebuah komunitas yang dinaungi oleh Yayasan “The Document Foundation”. Yang mana komunitas ini dulunya mengembangkan software OpenOffice.org yang sekarang menjadi milik perusahaan besar dunia yaitu Oracle, akan kita bahas lebih lanjut mengapa LibreOffice akan menggantikan OpenOffice??
           LibreOffice ini merupakan Software Open Source yang bebas digunakan dan didistribusikan kepada siapa saja. Mungkin dari kita sebagian pernah menggunakan aplikasi Micosoft Office pada Sistem Operasi Windows, dan kita mengetahui bahwa software tersebut sangatlah mahal untuk kita membeli dan menggunakannya. Rasanya tidak cukup bagi kita, apalagi kalangan mahasiswa untuk membelinya, padahal kita sangat membutuhkannya untuk keperluaan sehari – hari. Untuk mengatasi hal tersebut, maka ada software yang berbasis opensource pada saat itu yaitu OpenOffice. OpenOffice yang dikembangkan oleh komunitas Open Source yang pada saat itu SUN MicroSystem telah menyumbangkan kode program StartOffice, dan sekarang openOffice telah dibeli oleh Oracle. Tidak menutup kemungkinan jika Oracle akan memberikan lisensi pada openOffice.org karena mereka sudah menyatakan OpenOffice memiliki hak cipta dari oracle. Jadi suatu saat OpenOffice akan mengkomersilkannya atau jika kita ingin memilikinya kita harus membelinya terlebih dahulu. Akhirnya para pengembangnya memisahkan diri dari Oracle dan membuat aplikasi baru yang berbasis OpenSource, awalnya The Document Foundation ingin membuat aplikasi baru dengan menggunakan nama OpenOffice.org tapi Oracle menolak diajak bergabung dengan The Document Foundation dan tidak memberikan nama OpenOffice.org digunakan. Maka mereka membuat Office Suite dengan nama libreOffice. Nah, sekarang kita tahu alasan kenapa kita harus migrasi ke LibreOffice, dan OpenOffice akan digantikan dengan LibreOffice.
         LibreOffice telah mendapat dukungan dari para “senior” di bidang open-source seperti Red Hat, Novell, dan Ubuntu. Tapi, ia mendapat rival yang banyak juga: ketika the Document Foundation terfokus pada pemisahan dari Oracle dan Sun, ada pemain gaek besar seperti Microsoft Office dan penantang baru yang datang dalam bentuk online seperti Google Docs.
“Dua puluh programer OpenOffice.org mengalihkan upaya mereka ke LibreOffice-sekitar sepertiga dari mereka,” kata Vignoli. Dan sejak itu, proyek tersebut telah menarik sekitar 100 pengembang. Italo Vignoli adalah salah satu pendiri the Document Foundation. Mengingat pengembangan sedang berjalan (versi 3.4  rencananya akan diluncurkan pertengahan tahun ini), Vignoli berharap LibreOffice itu akan tampil lebih beda dari OpenOffice.org.
sumber berita: news.cnet.com